01 Februari, 2008

Museum Perjuangan Bogor

Anggota Kelompok :
• Akhmad Selmi Aji
• Suryo Aji Kuncahyo
• Ozi Maijefri
• Gagah Harnis Pratama
Museum Perjuangan Bogor,
Jl. Merdeka - Bogor

Museum Perjuangan Bogor didirikan tahun 1957, menyimpan bermacam-macam benda-benda dari senapan yang dipergunakan oleh pejuang, maupun senapan rampasan dari Jepang dan Inggris serta dilengkapi dengan diorama yang menggambarkan pertemuan di daerah Bogor dan sekitarnya.
Latar Belakang dan Sejarah
Museum Perjuangan Bogor didirikan atas hasil musyawarah para tokoh pejuang Bogor dengan maksud untuk mewariskan semangat dan jiwa juang serta nilai-nila 45 kepada generasi sekarang dan yang akan datang. Gedung ini dibangun pada tahun 1879 milik seorang pengusaha Belanda yang bernama Wilhelm Gustaf Wissner. Gedung ini diantaranya digunakan sebagai tempat pergerakan nasional pada tahun 1935, tahun 1942 sebagai gudang oleh tentara Jepang untuk menyimpan barang-barang milik intermiran Belanda, dan juga digunakan untuk menyambut dan mempertahankan kemerdekaan RI pada tahun 1945. Pada tanggal 20 Mei 1958 gedung ini dihibahkan dari pemiliknya yang terakhir yaitu Umar Bin Usman Albawahab menjadi Museum Perjuangan Bogor.
Koleksi
Koleksi museum terdiri dari macam-macam senjata tradisonal dan moderen, mata uang.
Fasilitas
Ruang pameran tetap, Ruang auditorium, Ruang Penyimpanan koleksi, Ruang administrasi, Toilet dan Peralatan dokumentasi.
Alamat:
Jalan Merdeka No.56, Bogor, Jawa Barat
Telepon: 0251- 9135879
Faks: 0251- 326377

Museum Perjuangan Bogor (MPB) Menyimpan bukti-bukti sejarah perjuangan sebelum kemerdekaan di Bogor. Dalam gedung bertingkat dua ini juga tersimpan catatan sejarah perjuangan di Bogor serta sejarah gugurnya pahlawan-pahlawan dari Bogor. Yaitu, Kapten Muslihat, dan Mayor Oking Djaja Atmaja yang namanya kini diabadikan menjadi nama jalan di Bogor.
Museum yang terletak di Jalan Merdeka Bogor ini berada di Pusat Kota Bogor. Dikelilingi oleh jalan-jalan yang memiliki latar belakang sejarah dalam perjuangan merebut kemerdekaan. Gedung museum ini juga memiliki sejarah yang cukup unik. Dibangun pada tahun 1879, milik seorang pengusaha Belanda bernama Wilhem Gustaff Wissner.
Pada tahun 1935, gedung ini dipakai sebagai markas pergerakan Nasional Melawan Belanda (Parindra), dan dikenal dengan nama Gedung Persaudaraan. Pada tahun 1942, gedung tersebut dipakai untuk gudang penyimpanan barang-barang milik veteran Belanda oleh Pemerintah Jepang.
Pada tahun 1945, gedung ini menjadi saksi mati sejarah yang melihat betapa gembiranya masyarakat Bogor mendengar Proklamasi dikumandangkan. Karena berpusat di gedung inilah masyarakat Bogor menyambut kemerdekaan Indonesia.
Dalam catatan sejarahnya, gedung ini pernah pula menjadi kantor media massa "Gelora" pada tahun 1958. Bagi masyarakat Bogor maupun siapa saja yang tertarik untuk mengetahui bagaimana sejarah perjuangan kemerdekaan di Bogor, bisa mengunjungi gedung ini.

0 komentar: